Jumat, 18 November 2016

PROSES PRAOLAHAN

Proses praolahan dalam industri pemurnian logam berfungsi untuk menyiapkan material memasuki proses pemurnian/ekstraksi. Tahapan yang digunakan dalam proses praolahan terdiri dari blending / mixing, pelletizing, sintering, drying, kalsinasi, dan roasting. 


Blending / mixing berfungsi untuk mencampurkan material yang berbeda-beda hingga menghasilkan produk yang homogen. Proses blending / mixing ini penting untuk menjaga kestabilan hasil produksi. Hal ini dikarenakan tidak setiap hari bahan baku memiliki kadar mineral berharga yang baik. Bahan baku kualitas baik dapat di blending / mixing dengan bahan baku kualitas kurang baik. Sehingga bahan baku dengan kualitas kurang baik masih dapat diolah dalam industri. Selain itu proses blending / mixing dipakai untuk mencampurkan bahan imbuh untuk mengoptimalkan proses selanjutnya.

Pelletizing berfungsi untuk memperbesar ukuran dari material. Produk dari pelletizing berupa pellet yang umumnya berbentuk bola. Proses membesarkan ukuran dari bahan baku bermanfaat untuk meningkatkan sifat permeabilitas dan kontak antara gas-padatan. Pelletizing umum digunakan pada bijih besi dengan teknologi blast furnace.
Pelet
sumber:http://steelguru.com/uploads/news/indian-iron-ore_57646.jpg

Seperti halnya dengan pelletizing, sintering juga berfungsi untuk memperbesar ukuran material. Produk sintering disebut sinter. Sinter memiliki bentuk yang tidak beraturan seperti yang ditunjukkan pada gambar. 


Sinter
sumber: http://www.fetechno.com/uploads/fetechno/Sinter.jpg

Drying adalah proses mengurangi kandungan air dalam material. Pengurangan kandungan air berfungsi untuk menghindari masuknya air ke dalam proses pemurnian.

Kalsinasi adalah proses pemanasan dibawah temperatur leleh untuk menciptakan reaksi dekomposisi. Produk dari kalsinasi disebut kalsin. Kalsinasi digunakan untuk mendekomposisi karbonat, hidrat (air kristal), volatile matter, dan menghilangkan ion ammonium. 

Kalsin lime
sumber: www.burntlime.net

Roasting adalah proses pemanasan material dibawah titik leleh dengan adanya udara atau gas tertentu yang dapat bereaksi dengan material. Reaksi yang paling umum pada proses roasting adalah oksidasi dengan menggunakan udara/oksigen untuk menghilangkan sulfur yang terkandung dalam material.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar