Kamis, 17 November 2016

PIROMETALURGI


Pirometalurgi adalah reaksi-reaksi kimia dalam proses pemurnian/ekstraksi logam yang dilakukan pada temperatur tinggi (100oC hingga 3000oC). Reaksi-reaksi tersebut melibatkan reaksi-reaksi antara padatan, lelehan, dan gas yang dilakukan pada berbagai jenis tanur (furnace).


Sejumlah besar logam diproduksi dari mineral oksida, sebagai contoh besi, mangan, kromium, dan timah. Namun hanya logam-logam yang lebih mendekati unsur mulia dapat diperoleh dari proses dekomposisi secara termal. Ini dapat dilihat pada oksida silver yang dapat terdekomposisi saat dipanaskan pada temperatur diatas 200oC. Sedangkan oksida logam lainnya memerlukan reduktor untuk dapat terdekomposisi dari oksigen. Reduktor yang umum digunakan di industri adalah karbon, karbon monoksida, dan hidrogen.

Lain hal dengan bijih oksida, bijih sulfida seperti zinc dan timbal melalui proses yang sedikit berbeda. Secara umum bijih sulfida terlebih dahulu dikonversi menjadi oksida melalui tahapan pemanggangan (roasting). Roasting masuk dalam tahap preparasi dari bijih menggunakan panas dan dilakukan pada suasana oksidatif. Produk pemanggangan tersebut kemudian direduksi dengan penambahan reduktor.


Selain reduktor bahan lain yang dimasukkan dalam furnace adalah bahan imbuh (flux). Flux berfungsi untuk untuk mengatur sifat dari lelehan yang dihasilkan. Umumnya untuk menurunkan titik leleh, mengatur viskositas/kekentalan, densitas dan sifat kimia lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar