Peleburan atau smelting adalah
pengambilan unsur logam dari mineral pembawanya menggunakan pemanasan dengan
penambahan agen reduksi. Mineral pembawa logam umumnya adalah oksida dan
sulfida. Produk dari peleburan yang didapat berupa logam atau matte (lelehan
logam sulfida).
Peleburan dilakukan pada temperatur tinggi untuk melelehkan mineral yang membawa logam berharga. Bentuk lelehan ini memudahkan pemisahan antara lelehan logam dengan unsur pengotor lainnya atau disebut terak atau slag. Lelehan logam memiliki massa jenis atau densitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan terak karena itu lelehan logam berada pada bagian bawah. Selain itu, perbedaan antara lelehan logam dengan terak adalah pada warna lelehan. Terak yang mengandung senyawa berupa CaO, MgO, Al2O3, dan SiO2 memiliki warna putih. Sedangkan terak yang memiliki senyawa dominan FeO berwarna hitam dan MnO berwarna hijau.
Pada saat peleburan pembentukan dari terak perlu diperhatikan. Pembentukan
terak yang baik dapat menghasilkan lelehan logam yang baik. Terak memiliki
sifat fisika yang dapat dibentuk selama proses peleburan. Sifat fisika tersebut
adalah viskositas/kekentalan dan titik leleh.
Terak yang baik memiliki viskositas yang rendah atau encer sehingga
memudahkan dalam proses tapping/penuangan. Viskositas dari terak bergantung
pada komposisi kimia dan temperatur. Temperatur yang lebih tinggi dapat
menciptakan lelehan terak yang lebih encer. Namun dengan meningkatkan
temperatur menyebabkan penambahan energi yang meningkatkan biaya operasi. Cara
lain adalah dengan membentuk komposisi kimia dari terak. Silika (SiO2)
adalah mineral yang umum terdapat pada terak. SiO2 memiliki
viskositas yang tinggi karena memiliki ikatan kimia yang kuat. Pemutusan ikatan
kimia ini dapat dilakukan dengan penambahan flux atau bahan imbuh yang berupa
oksida basa contohnya kapur.
Terak yang tidak mencapai temperatur lelehnya membuat terak masih berbentuk padatan sehingga sulit untuk dikeluarkan dari alat peleburan. Temperatur leleh dari oksida relatif tinggi
yaitu berkisar pada temperatur 1700ᴼC
hingga 2600ᴼC. Temperatur leleh ini dapat diturunkan dengan
menambahkan flux. Flux yang dapat digunakan untuk mengatur terak ditentukan dari diagram fasa.
Terak yang berviskositas rendah mudah untuk mengalir sumber: |
Contoh dari peleburan
logam adalah peleburan pada tembaga. Produk dari peleburan tembaga adalah
sulfida matte yang mengandung 45-75%Cu dan lelehan terak oksida yang sebisa
mungkin tidak mengandung Cu. Peleburan konsentrat tembaga menjadi matte
dilakukan pada temperatur 1200ᴼC.
Pada temperatur tersebut CuFeS2 bereaksi dengan oksigen menghasilkan
matte yang mengandung Cu-Fe-S. Penambahan oksigen dapat menyebabkan semakin
banyak Fe yang teroksidasi sehingga meningkatkan kandungan Cu pada matte, namun
hal ini juga memperbesar kehilangan Cu pada terak karena ikut teroksidasi oleh
FeO. Solusi untuk masalah ini adalah
dengan ditambahkannya flux berupa SiO2 yang dapat berikatan dengan
FeO. Penambahan SiO2 harus ditentukan dengan baik sehingga tidak
menyebabkan sifat fisik terak menjadi kental. Lelehan matte kemudian dikonversi
menggunakan oxigen enriched-air untuk menghilangkan Fe dan S dari matte
sehingga menghasilkan blister copper (99%Cu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar